Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 756/WMS Berbagi Bubur Kacang Hijau Untuk Masyarakat Perbatasan

    Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 756/WMS Berbagi Bubur Kacang Hijau Untuk Masyarakat Perbatasan

    DOGIYAI, - Satgas Yonif 756/WMS  terus melakukan kegiatan positif di daerah Perbatasan, khususnya di wilayah Kab. Dogiyai. Masyarakat sudah tidak asing lagi dengan keberadaan prajurit wimane sili, karena dirasakan manfaatnya dan Prajurit TNI semakin hari semakin akrab dengan masyarakat, karena meskipun sederhana namun dirasakan manfaatnya.

    Kali ini, Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 756/WMS mengelar kegiatan berbagi makanan berupa bubur kacang hijau untuk masyarakat yang berada di sekitar Pos, bertempat di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kab. Digiyai, Provinsi Papua Tengah, Jumat (22/11/2024).

    "Kegiatan berbagi ini merupakan salah satu Program Teritorial dari Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 756/WMS agar lebih akrab dengan masyarakat, dan masyarakat pun memperoleh makanan bergizi. Kami berharap kegiatan berbagi bubur kacang ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, " ungkap Serda Halaka selaku Dantim Pos Moenamani Baru.

    Warga khususnya anak-anak menyambut senang karena siapa pun yang melintas/lewat maka mendapatkan makanan bergizi yaitu bubur kacang hijau.

    Seperti dirasakan Adik Stevanus (Pelajar) warga Kampung Ikebo menyampaikan rasa senangnya atas pembagian kacang hijau tersebut.

    "Terimakasih kepada abang Pos TNI yang bertugas di Distrik Kamuu, yang selalu melakukan kegiatan berbagi. Bubur yang dibagikan ini sangat enak dan lezat untuk dimakan, " ungkapnya,

    Melalui sentuhan sentuhan kecil ini Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 756/WMS sangat dirasakan keberadaanya oleh masyarakat Perbatasan RI di wilayah Papua Tengah. (*) 

    dogiyai dogiyai dogiyai dogiyai dogiyai
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Beri Suasana Nyaman, Satgas Yonif 756/WMS...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami